Dampak Marah Kepada Anak

  •  
     Tulisan ini saya buat untuk Tim Tema HSMN 
    saya posting di blog saya, semoga menjadi manfaat. aamiin.....
     
     
    Bismillahirrahmanirohim
    Assalamualaikum wr wb

    Ummahatfillah, semoga Allah SWT senantiasa memelihara dan melindungi kita dari segala bentuk kejahatan, semoga kita selalu menjadi insan yang bersyukur, karena sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa itu selain Allah SWT.

    Pada Kamis, 26 Juli 2018 ini mari kita sama-sama merenungi kejadian yang sedang terjadi di sekitar kita. 🌏🌏🌏🌏🌏🌏🌏🌏🌏 Media Indonesia saat ini ramai dengan pemberitaan tentang tewasnya seorang anak Sekolah Dasar ditangan teman sekolahnya. Sungguh kejadian tersebut sangat mengerikan dari sisi kriminalitasnya begitu pula dari sisi cerita pelaku yang masih berseragam putih merah. 

    Ada apa gerangan dengan anak-anak tersebut sehingga begitu mudahnya melampiaskan emosi? Apakah perilaku anak-anak tersebut bisa menjadi gambaran kondisi generasi zaman sekarang? Bagaimana orangtua dan guru-guru sekolah dalam mengasuh serta mendidik anak-anak? 
     
     👦👧👦👧👦👧👦👧 Ibu Elly Risman, psikolog spesialis pengasuhan anak menyatakan bahwa anak kita adalah cerminan diri kita, gaya komunikasi kita, kelebihan dan kekurangan kita.
    Dari kasus diatas muncul kembali pertanyaan berikutnya, darimanakah si pelaku yang masih anak-anak tersebut mendapatkan contoh menggunakan gunting untuk memukul kepala orang lain? Bukankah anak-anak peniru yang ulung?

    Apapun jawabannya, mari kita fokus memperbaiki diri sebagai orang tua, berhenti memarahi anak, selalu sayangi dan bersikap lembut kepada mereka. Ingatlah selalu bahwa kita akan mempertanggungjawabkan semua ini suatu hari nanti.
     ⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳ 
     
    Rasulullah SAW. Bersabda, *“Seseorang yang kuat bukanlah orang yang dapat membanting orang lain. Tetapi, orang yang kuat ialah yang mampu mengendalikan dirinya saat sedang marah.”* -HR. Bukhari- 

    Aisyah berkata, *”Rasulullah SAW. tidak pernah memukul dengan tangannya, baik terhadap istri maupun pelayannya, kecuali berjihad di jalan Allah.”* -HR. Bukhari- 🔛🔛🔛🔛🔛🔛🔛 📚 
    Tidak Memaksa dalam Menuntut Ilmu 📚
    Ibnu Khaldun menyebutkan bahwa dia tidak suka menggunakan kekerasan dan paksaan dalam mendidik anak, karena keterpaksaan akan;
    1. Membuat jiwa anak terasa sulit dan sempit,
    2. 👇👇👇
  • hsmuslimnusantara2. Melenyapkan semangat kreativitasnya,
    3. Cenderung bersikap malas,
    4. Mendorong anak untuk suka berdusta, tipu muslihat,
    5. Membuat anak melakukan hal keji lainnya.
    Jika hal ini terjadi terus-menerus maka akan jadi kebiasaan buruk yang akhirnya merusak nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya sesuai fitrah anak dijunjung tinggi.
    Kekerasan pada anak mendatangkan banyak bencana yang menjadi sumber munculnya problematika sosial yang memilukan kehidupan masyarakat. Kekerasan dalam pendidikan itu akan membuat anak didik menjadi sosok yang berjiwa *beku, lemah kehendak, labis emosi, lemah tekad, dan minim aktivitas dan vitalitasnya.*

    Pemukulan, kekerasan, dan bentakan hanya akan menambah kebodohan dan kebekuan pikiran pada anak. Hal tersebut telah terbukti secara ilmiah, pakar neuroscience Indonesia Dr. Amir Zuhdi menjelaskan bahwa seorang anak yang dipukul dan dibentak akan merasa ketakutan dan membuat hormon kortisol dalam otak meningkat , tingginya hormon tersebut akan memutuskan sambungan neuron atau sel-sel otak anak, selain itu akan terjadi percepatan kematian neuron atau apoptosis. 

    Lalu, apa akibatnya jika neuron terganggu? Menurut Dr. Amir, banyak hal yang bisa terjadi, seperti proses berpikir anak menjadi terganggu, sulit mengambil keputusan, anak tidak bisa menerima informasi dengan baik, tidak bisa membuat perencanaan, hingga akhirnya tidak memiliki kepercayaan diri.

    Abu Umamah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW. pernah menerima dua anak. Beliau memberikan salah seorang dari keduanya kepada Ali. Beliau berpesan, *”Jangan pukul dia karena aku melarang memukul orang yang shalat dan aku melihatnya mengerjakan shalat sejak kami terima.”* -Shahih Adabil Mufrad. 

    Menghukum dengan cara memukul bukanlah sarana untuk perbaikan, melainkan memahami karakter anak justru akan mendatangkan hasil yang jauh lebih baik.

    Sumber tulisan 📝
    1. Buku Islamic Parenting, Pendidikan Anak Metode Nabi karya Syaikh Jamal Abdurahman hal. 156-158
    2. http://www.amirzuhdi.com/
    3. https://lifestyle.kompas.com/read/2015/11/08/140300023/Yang.Terjadi.pada.Otak.Anak.Ketika.Dibentak.Orangtua.
    hsmn.timtema@gmail.com 〰〰〰〰〰〰〰〰
    🔅🔆🔅 *HSMN* 🔆🔅🔆
    〰〰〰〰〰〰〰〰

  • hsmuslimnusantara👥 fp: facebook.com/hsmuslimnusantara
    👥 FB: Generasi Juara
    📷 instagram: @hsmuslimnusantara
    🐤 twitter: @hs_muslim_n

    🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indera ketujuh, Indera Proprioseptif

Ide Kegiatan Anak - Merangsang Indera Vestibular

Landmark Baru Kota Samarinda, Menara Lampu Hias dan Patung Kuda di Taman Samarendah